guruh di hati...
kilat di jiwa...
tiada siapa yang mendengar...
tiada siapa yang peduli...
remuk hati ini tatkala mendengar setiap kata-kata yang tajam...
lantaran bebola api dalam diri membesar...
cuba untuk membasahinya dengan kesabaran...
agar perlakuan tidak menembusi benteng keimanan...
kita hanya mampu melukis impian untuk masa depan...
yang menetukan corak kehidupan kita hanyalah yang Esa...
jika terpisah hati kita...
ambil lah iktibar sebagai dinding pengajaran...
supaya paku-paku yang berbekas menjadi sejarah silam...
walaupun sudah di cabut...namun kesan itu melambangkan kesengsaraan...
p/s: tetiba nak bermadah..hurm..kalo bunyinya pelik sila abaikan...sebab saya bukan dari kelas sastera..hehehe
2 comments:
bebola api memaku-maku kesengsaraan...hehehehee
HAHAHAHAHHA...
Post a Comment